Merasakan budaya dan atmosfer baru merupakan hal yang sangat menarik. Di sela-sela liburan kuliah di Inggris ini, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Skolandia, sebelah utara Manchester, dan berakhir dengan merasakan suasana 25 Desember di sana. Sampai tahun 2018 lalu, saat hari Natal tiba, saya pasti sedang berada di Indonesia. Jadi, atmosfernya tidak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan banyak orang Indonesia.
Pada bulan Desember tahun ini, saya sedang berada di Inggris. Di sini, perayaan Natal dibarengi dengan libur panjang seperti perayaan Idul Fitri di Indonesia. Berbagai dekorasi Natal seperti pohon Natal pun bertebaran di sepanjang jalan. Jika di Indonesia, ini ibarat menjamurnya dekorasi Idul Fitri seperti ketupat dan bedug saat Lebaran tiba.

Namun, ada hal yang baru saya sadari.
Ternyata, ketika Natal tiba, seluruh kota menjadi sepi dan banyak toko, restoran, dan mal tutup. Saya kira, akan ada banyak orang tumpah ruah ke jalan saat hari H ibarat Lebaran di Indonesia. Apakah mungkin karena ingin memaksimalkan waktu dengan keluarga?
Setelah saya tanyakan ke beberapa teman yang Kristen, ternyata betul bahwa waktu tersebut digunakan untuk quality time dengan keluarga.
Memang, sih, pas hari h Natal, hampir semua jasa tidak beroperasi termasuk rute bus, kereta, salon, tempat makan, bahkan toko pun serba tutup. Saya sempat kesulitan mencari restoran saat tiba di Glasgow; walaupun Glasgow merupakan kota besar dan metropolitan, saat Natal, tetap sepi.

Namun sebenarnya, kemeriahan Natal justru sudah mulai terasa ketika memasuki bulan Desember. Dekorasi Natal, Christmas Market, dan orang-orang yang memakai topi Santa mulai bermunculan. Banyak rumah mulai mendirikan pohon Natal yang dihiasi dengan lampu kerlap-kerlip nan cantik. Jika ingin berburu diskon, belanjalah pas momen Black Friday yang juga jatuh di bulan Desember haha.
Oh iya. Pada waktu Natal, beberapa tempat wisata ternyata ‘lumayan’ banyak dikunjungi oleh pelancong yang tidak merayakan Natal walaupun banyak juga yang tutup seperti tempat ski di Skotlandia yang gagal saya datangi haha.

Untuk selanjutnya, nanti saya akan mengulas perayaan Idul Fitri di Inggris. Ini akan menarik karena untuk pertama kalinya, saya akan berlebaran jauh dari rumah tanpa keluarga kandung di negeri yang memiliki budaya yang berbeda dengan tanah air.
Sampai jumpa lagi.
Selamat hari Natal bagi yang merayakan.
Sumber Gambar